Oleh : Laili Nurrufaidah Twitter : @laily_momo
Jatuh cinta memang menyenangkan,
namun tak sepenuhnya kurasakan. Cinta yang kuharapkan ternyata hanya sebuah harapan,
Berawal dari sebuah perkenalanku
dengan seseorang, namanaya Rengga . Dia laki-laki yang baik,sopan,pintar,dan
wajahnya juga lumayan tampan …
Siapa yang tidak tertarik dengan
pesonanya??? Mungkin dia memang sedikit aneh,menyebalkan, namun terkadang
sikapnya yang aneh itu yang membuat aku merasa selalu merindukannya.
Meski perkenalan yang kujalin belum
begitu lama namun aku sudah merasa sangat amat mengenalnya aku merasa begitu
dekat dengannya. Dan diapun tak segan memberiku nama panggilan kepadaku mungkin
terasa sedikit aneh namun itu sangat menyenangkan sebuah nama “Kucing”, mungkin
itu panggilan sayang yang dia berikan untukku.
Dan kini aku merasa sangat bahagia,
bahagia selalu terasa saat aku dekat dengannya. Hampir setiap hari dia mengirim pesan singkat
kepadaku, kata-kata yang sedikit gila,aneh. Namun bagiku itu menyenangkan dia
selalu bisa membuat aku tak pernah bosan membalas pesannya selalu timbul kata-kata pujian yang
dia tuliskan untukku seakan kepalaku ini akan melayang terbang dan aku pun seakan berandai bahwa
aku adalah seorang putri dan dia adalah pangerannya
Harapku begitu tinggi dan begitu
besar seakan tak ingin kulepaskan, dan kini aku
benar-benar merasa jatuh hati kepadanya.
Aku sangat yakin bahwa aku akan mendapatkannya karna setauku sepertinya dia
juga menaruh hati padaku jadi aku tak pernah berhenti berharap kepadanya.
Namun, semua tiba-tiba berubah.
Sedikit demi sedikit kita mulai jauh mungkin ini biasa tapi tak kuduga dan tak kusangka
ternyata aku salah. Dia hanya seorang pemberi harapan palsu.Dan kini aku sadar ternyata dia
hanya menganggapku sebuah hiburan yang akan dia cari ketika dia sendiri dan
yang akan dia tinggalkan ketika dia mulai sibuk dengan urusannya sendiri.
Dan yang lebih parahnya dengan wajah
tanpa dosa dia pun memajang sebuh status di salah satu jejaring sosial dan
status tersebut ditujukan untuk gadis lain , namun meski kenyataan telah
terungkap anehnya dia masih mencoba tuk menghubungiku dengan pesan singkat dan
tanpa pikir panjang akupun tak membalas
pesan tersebut. Berharap dia dapat mengerti keadaanku jika ku sedang mencoba
menjauhinya namun sepertinya lagi-lagi harapanku tlah sirna diapun tak kunjung
menyadari rasaku. Dia tak pernah tau betapa perih yang kurasakan dan betapa
dalam luka yang dia goreskan. Seakan aku tercengang menerima kenyataan hidup
ini. Luka ini sangat dalam dan takkan pernah kulupakan bahwa kau adalah sang
pemberi harapan palsuuu.
Banyuwangi, 15 april 2014
Tags:
Cerpen,
Cerpen Cinta,
Cerpen Teenlit
If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!