Senin, 30 Juni 2014

Sang Pemberi Harapan Palsu

Diposting oleh wahyu_alfatih at 10:21
Oleh : Laili Nurrufaidah Twitter : @laily_momo



Jatuh cinta memang menyenangkan, namun tak sepenuhnya kurasakan. Cinta yang kuharapkan ternyata hanya sebuah harapan,
          
Berawal dari sebuah perkenalanku dengan seseorang, namanaya Rengga . Dia laki-laki yang baik,sopan,pintar,dan wajahnya juga lumayan tampan …
Siapa yang tidak tertarik dengan pesonanya??? Mungkin dia memang sedikit aneh,menyebalkan, namun terkadang sikapnya yang aneh itu yang membuat aku merasa selalu merindukannya.


Meski perkenalan yang kujalin belum begitu lama namun aku sudah merasa sangat amat mengenalnya aku merasa begitu dekat dengannya. Dan diapun tak segan memberiku nama panggilan kepadaku mungkin terasa sedikit aneh namun itu sangat menyenangkan sebuah nama “Kucing”, mungkin itu panggilan sayang yang dia berikan untukku.

Dan kini aku merasa sangat bahagia, bahagia selalu terasa saat aku dekat dengannya. Hampir setiap hari dia mengirim pesan singkat kepadaku, kata-kata yang sedikit gila,aneh. Namun bagiku itu menyenangkan dia selalu bisa membuat aku tak pernah bosan membalas pesannya selalu timbul kata-kata pujian yang dia tuliskan untukku seakan kepalaku ini akan melayang terbang dan aku pun seakan berandai bahwa aku adalah seorang putri dan dia adalah pangerannya
            
Harapku begitu tinggi dan begitu besar seakan tak ingin kulepaskan, dan kini aku  benar-benar merasa jatuh hati kepadanya. Aku sangat yakin bahwa aku akan mendapatkannya karna setauku sepertinya dia juga menaruh hati padaku jadi aku tak pernah berhenti berharap kepadanya.

Namun, semua tiba-tiba berubah. Sedikit demi sedikit kita mulai jauh mungkin ini biasa tapi tak kuduga dan tak kusangka ternyata aku salah. Dia hanya seorang pemberi harapan palsu.Dan kini aku sadar ternyata dia hanya menganggapku sebuah hiburan yang akan dia cari ketika dia sendiri dan yang akan dia tinggalkan ketika dia mulai sibuk dengan urusannya sendiri.

Dan yang lebih parahnya dengan wajah tanpa dosa dia pun memajang sebuh status di salah satu jejaring sosial dan status tersebut ditujukan untuk gadis lain , namun meski kenyataan telah terungkap anehnya dia masih mencoba tuk menghubungiku dengan pesan singkat dan tanpa pikir panjang akupun tak  membalas pesan tersebut. Berharap dia dapat mengerti keadaanku jika ku sedang mencoba menjauhinya namun sepertinya lagi-lagi harapanku tlah sirna diapun tak kunjung menyadari rasaku. Dia tak pernah tau betapa perih yang kurasakan dan betapa dalam luka yang dia goreskan. Seakan aku tercengang menerima kenyataan hidup ini. Luka ini sangat dalam dan takkan pernah kulupakan bahwa kau adalah sang pemberi harapan palsuuu.

Banyuwangi, 15 april 2014


If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!


Kindly Bookmark and Share it:

YOUR ADSENSE CODE GOES HERE
 

Copyright © 2013-2014. All Rights Reserved | Cerpen-Online.comWahyu

Home | About | Top