Oleh : Nenk FhePlaaak" sebuah Tamparan bersarang di pipi mulus nan putih ini,aku hanya terdiam,menatap tajam mata org yg telah menamparku,yg tak lain ayahku sendiri.
"pergi kau dari sini, aku gak mau liat muka itu"bentak Ayahku,seraya Adikku menghampiri dan memeluk q erat.
"stop yah. Udah cukup ayah menyakiti kak Sarah"teriak Silfi adikku dgn uraian air matanya.
"lihat yah,gara2 ayah bibir kak sarah berdarah."lanjut Silfi sambil mengajak Q pergi dari ruang keluarga.
"geprukkg..."perlahan ayah duduk di lantai. Terlihat,ayah memandangi tangannya dan perlahan air matanya menetes dgn lama menjadi deras diiringi teriak penyesalan dan perihnya.
Sarah Junianputri Hendrawan itulah namaqu,di umur qu yg 16thn ini,q sllu haus akan kasih sayang 0rg tua qu,karna setahun yg lalu tepatnya thun 2008,ibu,nenek,dan kakekku mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas yg merenggut nyawa itu,tragisnya hnya aku yg selamat.
Saat itu, Q,nenek,kakek dan ibu ku yg sedang menyetir,berniat berlibur ke Bogor. Namun di perjlnan ada sebuah truk yg menghantam m0bil avansa hitam kami,tak bisa di hindari,mobil kami pun tergelintir kejurang,kecelakaan hebat merenggut nyawa ke3 0rg yg ku sayangi,mreka pun tewas seketika di TKP, q selamat krna tubuhku terhimpit jok depan mobil.
Karna sebab itulah ayah sangat membenci ku,dan sllu memukul dikala dia pulang dari pesta mab0knya.
Setelah di tinggal ibu,Ayah brubah,dy jadi se0rg pemab0k,tempramental dan tak peduli sama keluarganya. Mungkin ayah prustasi krna kehilangan ibu,acap kali,ayah pulang mab0k,dia selalu menampar dan memarahiku. Silfi adik kecil yg berumur 12thn dylah yg sllu menghibur dan menemaniku, dan dia satu2nya yg sayang dan mengerti aku.
_____
Pagi ini seperti biasa,aku menyiapkan sarapan untuk Ayah dan adikku,krna di rumah besar ini,kita hanya tinggal ber3 tanpa pembantu,krna emg sejak dari dulu,kita sekeluarga gak suka ada pembantu di rumah.
"kak.."panggil Silfi halus.
"iya."jwb q dingin,krna memang aku sadari, q juga berubah semenjak ibu pergi,q jdi 0rg yg dingin dan sring q dengar org2 sllu memanggilku monster cool.
"kakak tak apa2kan?"tanya Silfi khwatir dan menghentikan suapan r0tinya.
"tidak."
"tapi....."
"kalau udah selesai,cuci piringnya,dan qt berangkat."p0t0ngku sambil mengambil piring kotor dan mencucinya.
"baik kak!" jwb Silfi lemas sambil menunduk dan melahap sisa r0tinya lagi.
Q pun pergi ke kamar Ayah dengan nampan yg berisi r0ti bakar dan secangkir k0pi m0cacinn0 kesukaan Ayah, q buka pintu perlahan, q menyaksikan hal yg biasa,yaitu wajah Ayah yg masih tertidur tenang.
Q letakan nampan itu di meja dekat jendela, kubuka perlahan g0rdyn dan q mulai membereskan kamar yg mirip kapal yg belum dibentuk,mulai qu lepaskan sepatu hitam yg masih melekat di kaki ayah satu persatu, lalu q menyiapkan baju kantor dan meletakan di gantungan baju samping kamar mandy. Q melakukan hal yg sllu ibu lakukan. Q cuman ingin Adik dan Ayahku tak merasa kehilangan.
Air mata ku menetes saat ku pandangi photo ayah,ibu,q dan adik qu yg tergantung di dinding sudut ruang kerja ayah,yg berhadapan dengan tempat tidur ayah,dgn sigap q menyekanya ,lalu Q pergi dan menutup pintu perlahan.
Di m0bil toyota yaris merahku,sudah ada adik kecilku yg menungguku di kursi depan, aku pun masuk dan melajukan m0bilku dgn kecepatan standar, tak sepatah kata pun keluar dari mulut q dan Silfi,hingga tak terasa kami tlah sampai di sekolah SMP HARAPAN 1.
"belajar yg bener ya."kataku masih dingin.
Silfi hanya mengangguk pelan. Dy hnya dia,seraya q meliriknya.
"tumben,biasanya dia cepat2 keluar dan berlari ke gerbang sek0lah."gumam q dlm hati dan q kembali menatap kedepan dan diam.
"cuUpp" tiba2 Silfi mencium pipi kiriku "hati2 ya kak, 0h iya, hari ini kakak gak akan tlt lagi kan jemput q nya.. Eeeemp,m0ga hari ini lancar ya kak."ucap Silfi,dengan senyum khas nya. Tanpa menunggu jwbn q,dy udah nyeloyor keluar m0bil dan masuk ke gerbang dengan melambaikan tangan.
Q pun melajukan m0bilqu lagi,menuju sek0lah q.tak q sdri hatiqu bhagia,ketika q membayangkan hal yg tadi terjadi,rasanya sakit bekas tamparan di pipi kiri ini hilang,berkat kecupan manis adik ku.
Sesampainya di sek0lah, q berjalan pelan di kolidor,tampaknya q tlt lagi.
3bln yg lalu,q pndah ke sekolah Negri. Krna 6bln trkhir ini,perusahaan ayah qu sedikit menurun pendapatannya,dan lagi biaya yg lebih murah dari sekolah SMA swasta yg bertarap intrnasional itu.
Selama 3bln ini q sering telat. Jadi,udah hal biasa bagiku untuk di jemur di lapangan upacara.
"pagi bu!"sapa qu dingin.
"telat lagi."tanya bu Wiwi guru fisikaku yg galak dan serem itu.
"iya"jwb q menunduk.
"pipimu kenapa?"tanya bu Wiwi mendekati qu dan melihat bekas tamparan ayah qu.
"kemarin,saat adik ku main layangan,layangannya nyangkut di pohon jambu,dan aku mengambilkannya,lalu aku terjatuh mengenai batu di bawah."bualku.
"dan mengenai pipimu"
"iya bu!"
"yaudah,kamu b0leh duduk"putus bu Wiwi seraya melanjutkan pelajarannya. Q sempat heran,biasanya q disuruh berdiri tapi,mungkin krna simpatik x,jdi dia kasihan,namun entahlah yg pasti hari ini q lewati sprti hari biasanya,jenuh,pilu,hitam dan sendiri.
Bel istirahat pun berbunyi,semua murid bers0rai dan berhamburan ke luar kelas menuju kantin.
Perlahan tapi pasti,q berjalan menuju kantin dan duduk sendiri di bangku p0j0k kantin yg tak ada se0rg pun menemaniku duduk atau mendekatiku, dengan tatapan sekeliling yg sangat q nikmati. Entah krna sudah biasa q di tatap tajam oleh siswa siswi itu jadi q nikmatin semua tatapan mata yg sangat q benci. Q melahap semangkuk mie bakso sebagai pengganti makan siangku.
"sreek.."tiba2 seseorg duduk di depanku,q tak memperdulikannya,q terus melahap bakso yg udah memintaku memakannya,meski puluhan mata memandangi q dan dia,q tak peduli.
Dia,dia adalah Adit Diwantara. Anak dari kepala sekolah sekaligus laki2 tertampan,menawan,dan terpintar di sekolahku.
Dia memandangiku tajam,q tetap tak peduli.
"boleh,aku duduk disini?"kata Adit meminta ijin. Q hanya mengangguk pelan dan terus melahap baksonya,perlahan dia juga memakan mie ayam bakso dengan lahap dan tenang tanpa menghiraukan bisikan2 org2 yg melihatnya heran.
Seperti yg q bilang,Q sllu sendiri,di rumah,sekolah maupun di mimviku.
Saat ini q pun merasa sendiri,meski Adit ada dihadapanku.
Selesai makan,q minum es teh manis sampai habis dan q berdiri seraya pergi meninggalkan Adit,namun...
"SARAH JUNIANPUTRI HENDRAWAN,tunggu!"ucap sese0rg yg trnyata Adit menghentikan langkahku.
"deg.."jantungku berdetak.
"darimana dia tau nama q,dia kan bukan tmn kelasku,dan kenapa dia memanggilku"gumamku di hati ini.
Keheningan terjadi seketika saat Adit mendekatiku.
Cuman bisik2 yg terhembus angin yg dapat q dengar.
"apa?"tnya qu dingin tanpa men0lehnya.
Adit memegang erat tangan kanan qu,dan menarik ku hingga ke belakang gedung sekolah. Sepertinya dia tak memperdulikan org2 yg melihatnya dgn tatapan aneh.
Sesampainya di belakang sek0lah,Adit melepaskan genggaman hangatnya dan menatap tajam mataku.
"aku,suka sama kamu"ucapnya dingin dengan tatapan yg tak lepas dari mataku.
Hantaman petir serasa menghantam jantungku,entah apa yg qu rasa, q begitu shok.
"Tidak.."jwb Q dingin seraya membalikan badanQ membelakanginya dan mencoba melangkah pergi.
Langkah q terhenti saat tangan Adit meraih dan menggenggam tangan Q lagi, secepat kilat dia mencium bibir ku lembut dan penuh rasa.
Entah planet apa yg udah jatuh ke kepalaku,serasa q tak bisa berkutik,tubuhku meleleh dan mulai mencair,tapi Q malah menikmati ciuman pertamaku itu.
Q hnya terdiam,membisu dan gelap sampai tak menyadari kalau Adit sudah menciumku selama 1menit.
Sedetik kemudian Q langsung melepaskan bibirnya, q usap bibirku dgn punggung tangan q,secepat kilat q menampar pipi kanan Adit.
"plaaaak"hingga terdapat bekas merah di pipinya.
Adit hnya tersenyum.
"kompak kan,kau kiri aku kanan,qt k0mpak merasakan tamparan itu."ucapnya dengan senyuman.
"besok malam, aku akan jemput kamu jam 7 mlm. Dandan yg cantikya!"lanjutnya sambil memegang dan mengelus pipi bekas tamparan ayah semalam,lalu dia pun pergi tanpa menunggu jwban q.
Q hnya bisa terdiam lemas dgn pkrn k0s0ng.
Mlm ini,aku gelisah karna jam mau nunjukin jam 7 malam.
"kakak,kenapa sih ..dari tadi m0ndar mandir."tanya Silfi yg menghampiriku di kamar.
"gpp kok"dinginku sambil duduk di tepi kasur.
"ada kak Adit tuh!"kata Silfi sambil duduk di sampingku.
"apa?"kata qu setengah berteriak.
"kakak kenapa sih, biasa aja X."seru Silfi.
"atau jangan2...."sambil menatapku.
"jangan2 apa maksudmu."p0t0ngku kalem.
"ah nggak."jwb Silfi sambil beranjak dari duduknya dan keluar kamarku.
Q berjalan perlahan menuruni anak tangga, q lihat Adit sedang asyik meng0br0l sama Ayah.
"heran.. Kenapa,ayah kelihatannya akrab banget ya sama dy,biasanya ayah suka marah2,kalau ada tamu kerumah,jgnkan tamu,tukang p0s aja, pernah aya bentak2 gaje,v kok bsa ya,si Adit mengambil hati Ayah?"gumamku di balik dinding sambil mengintip dan menguping aktvtas Ayah dan Adit.
"gimana gak bisa,0rg kak Adit sering kesini."ucap Silfi yg tiba2 dtang dan mengejutkanku.
S0ntak Q membalikan badanku.
"maksudmu?"tanya Q heran.
"kakak lupa ya,kak Adit itukan org yg udah membawa Ayah ke RS waktu ayah pingsan di kmar mandy."jelas Silfi sambil mengunyah kripik kentang dan mengekor q di blakang menuju ruang makan.
Q buka pintu lemari es dan ku ambil b0t0l minuman dingin.
"oh,tapi kok jadi akrab gt sih?"tanya Q yg masih heran sambil meminun air di dalam b0tol tampa gelas ini.
"gmn gak akrab,0rg tiap minggu pagi dia main catur sama ayah."jwab Silfi seraya mengunyah kripik kentangnya.
"kok bisa"tanya q sambil mengambil dan memakan kripiknya silfi.
"ya bisa lah,0rg rumah dia kan ada di depan rumah qt,dia kan tetangga baru qt,yg baru 2bln ini pindah."jelas Silfi.
"bruUs..uhuk..uhuk"betapa kagetnya aku,saat mendengar kata2 silfi.
"kakak,gpp kan."ucap silfi sambil meny0d0rkan tisue.
"gpp..uhuk..uhuk"jwb Q..
"pantesan aja,dia tau nama Q,lengkap lagi.0MG apa dia tau,kalau q sring di pukul ayah,makanya dia blg kompak waktu ituh. Ish b0d0h2.. Kenapa aku gak nyadar ya."gumam q dlm hati sambil melamun.
"yuk qt brangkat"kata sese0rg di sampingku yg membuat lamunan q buyar krna kedatangannya.
"kemana?"tanya q pura2.
"dinner"jwb Adit sambil memarik tanganku keluar.
"tapi...."
"om.. Kita berangkat dulu ya."pamit Adit pada Ayah yg saat itu ada di ruang keluarga.
"hati2 ya,jgn pulang malam2."kata ayah.
"rebes 0m!"jwb Adit sambil berdiri sigap dan mengh0rmatkan tngannya,seperti Bpk.presiden SBY lagi upacara 17 agustus.
"tapi..."kataku terhenti lagi ketika Adit menggenggam tanganku dgn halus dan memariknya.
"kakak brangkat dulu ya dek"teriak Adit pada silfi. Silfi hanya tersenyum manis dan melambaikan tangan di tangga.
"naik!"printah Adit.
"gak"ketus Q.
"SARAH JUNIANPUTRI HENDRAWAN,AYO NAIK"tegas Adit.
Perlahan aku naik m0tor ninja putihnya dan ntah disengaja atau tidak dia melajukannya dgn kencang hingga Q terpaksa memeluk punggungnya erat.
Ketenangan membelitku,saat q peluk dia erat,serasa aku tak ingin melepaskannya.
Entah apa yg q rasa,q sllu nyaman dibuatnya.
Sll ada kehangatan disetiap napasnya,apakah aku akan menikmati saat2 seperti ini selanjutnya.
"heh,bangun.. Udah nyampe nih"suara itu membangunkan ku dari mimvi terangku.
Seraya q mlepaskan pelukanku.
"dimana nih?"tanyaku celingak,celinguk melihat keadaan setempat.
Adit terdiam.
"kau,ngerjain aku ya? Katanya qt mau dinner,tapi kok.. Malah kebukit ini."sambungku jadi sebal.
Tanpa perduli kata2 Q,dia langsung menariku keatas bukit . Dan betapa terkejutnya,ketika aku melihat sesuatu di hadapanku.
"ini,kejutan buatmu sayang!"ucap Adit sambil menyuruhku duduk di kursi yg telah disediakan. Mataqu tak berkedip ketika melihat bukit yg tadinya polos dan tak menarik,di sulapnya menjadi sebuah tempat yg amat r0mantis,dihiasi lampu hias yg indah,meja yg terbalut kain putih,lilin,serta steak yg berbetuk hati.
Rasanya ini mimvi disiang b0long.
Q dan dy pun menikmati malam indah ini.
"eh,ada bintang jatuh tuh"serunya menghantam keheningan malam ini.
"itu serpihan mete0r,bukan bintang jatuh."ketusku dingin.
"ka..kata siapa,bukannya setiap pelajaran IPA tentang alam semesta kamu gak pernah masuk?"tanya Adit.
"dari mana kamu tau?jgn2 kamu mata2in aku ya?"
"emMph..ng..nggak kok.. A..aku tau lah,kan aku anak kepsek,masa murid2 yg berpredikat bandel aja q gak tau.hehe"cepl0snya.
"upppz.."seraya membungkam mulutnya dengan tangan nya.
"eh kata org,kalau ada bintang jatuh,qt harus membuat keinginan."ucap Adit mengalihkan pembicaraan
"bukan bintang,tapi...."
"tapi Meteor kan."potong Adit.
Q dan adit pun memejamkan mataku.
"Q sengan"kata Adit.
"kenapa?"
"karna mlm ini,aku melihat pelangi."
"dimana,inikan mlm,bukannya,pelangi itu datang sehabis hujan."tanya qu.
"iya,tapi ini itu beda, q melihat pelangi memancarkan warna terangnya. Dan cuma q yg bisa lihat"jelas Adit.
"tapi...."
"sssettt,cuUup...udah jgn banyak tanya!"sahut Adit sambil mencium keningku dgn hangat.
"Put,barusan kamu minta apa?"lanjutnya.
"rahasiah donk!"jwb q dgn senyum di bibir tipisku.
"iiiih..unyu bngt sih(lebe)"tukas Adit mencubit hidungku.
"sakiiit"ringisku.
Malam ini qt lewati penuh canda dan tawa.
Hari berganti hari,Q dan Adit semakin dekat,meski kadang ku masih ketus padanya,tapi dia ttap mengerti dan sabar akan sikap ku.
"kamu tidak b0leh dekat dengan dy!"teriak sese0rgng di ruang kepsek itu.
Tanpa di sengaja q mendengarnya dan Q melihat Adit lagi debat sama pak kepsek.
"tapi pah, q cnta sama dia, q sayang sama dia."balas Adit.
"tapi,kau tau sendiri kan,dia bagaimana,apa lagi Ayahnya yg tempramen dan pemab0k itu,adit"bentak kepsek.
"tidak,papa salah.. Seharusnya papa sadar atas ucapan papa barusan,papa kan yg bikin mama pergi,papa tau, Q kesepian pah,sama kaya dia,tapi kenapa,semua org gak pernah ngertiin hal itu."
"diaam kamu"bentak kepsek.
"papa egois,sampe kapan pun cinta ku gak akan pernah mati buat SARAH pah"
"deg,,,"jantungku terasa berhenti mendengar kata terakhir adit.
Adit pun meninggalkan ruangan papanya dgn sejuta kemarahan.
Seharian ini,Adit tak menampakan batang idungnya di hadapanku.
Hujan di luar yg lebat membuat mlm ini semakin sunyi.
"kok,Adit gak tlp aku sih,apa jgn2 dia kabur,atau bunuh diri,gara2 tadi siang!!"gumam qu meracau..
"d0r...d0r..d0r"sese0rg mengged0r pintu yg membuat pikiran akan Adit jadi buyar,dgn cepat q membuka pintu itu,ternyata Ayah yg habis pulang mabok.
"lama banget sih bukanya."bentak Ayah, Q hnya bisa menunduk dan minta maaf.
"plaaak"lagi2 sebuah tamparan menghampiriku."anak b0d0h"bentak Ayah.
"stop ayah"teriak Silfi yg ada di belakang Q dan menghampiriku.
"diam kamu,kalau kamu bantu anak sialan ini,kamu akan ayah pukul juga."bentak ayah keras pada Silfi.
"cukup Ayah,aku muak terus diam melihat ayah kaya gini,ayah sadar d0ng atas kelakuan ayah ini"balas silfi yg mulai geram akan sikap ayahnya.
"berani2nya kau bentak ayahmu ini,demi pembunuh macam dia"bentak Ayah tak kala kerasnya..
Hujan di luar semakin deras,petir menyanyi dimana2. Angin menari sesuka hati.
"aku bukan pembunuuuh"teriak ku histeris sambil berjalan mundur dan menutup kedua telingaku.
"diam kamu.. kamu emang pembunuh Sari dan orang tuaku. Rasakan ini...."bentak Ayah sambil hendak melayangkan sebuah tangan yg bersiap menampar pipi kanan ku.
Q hanya bisa,memejamkan mataku dengan pasrah sambil terus menutup kedua telingaku.
"cukup om,0m gak berhak ngelakuin ini sama sarah."bentak se0rg laki2 yg menghentikan tangan ayah, q buka perlahan mataku,dan Q lihat s0s0k yg q nanti yaitu Adit.
"kau gak berhak mencampuri urusan ku"bentak ayah sambil mencoba melepaskan tangannya dari Adit.
"berhak,karna anda udah menyakiti org yg aku cinta."ucap Adit menghentakan jantungku.
Saat ini aku menyaksikan 2 laki2 yg aku cintai bertengkar, tiba2 air mataku jatuh satu demi satu, kepalaku berat,pusing gak ketulungan, badanku lemas dan akhirnya semua gelap,gelap tak ada sisa terang atau putih.
______
"geprukk"sarah terjatuh pingsan menimpa Silfi. Kepanikan terjadi,Q langsung membopongnya ke m0bil diikuti 0m hendra dan Silfi.
_ADIT__Jantung ku sesak,saat lihat Sarah terbujur kaku di ruang ICU dan di pasangi alat2 bantu 0leh dokter dan suster itu.
Tuhan,apa yg terjadi selama ini pada Sarah,apa ini akibat dari ulah ayahnya..
Gak..gak mungkin,pasti ada sesuatu yg gak beres padanya..
Q hnya bisa diam di depan pintu melihat Sarah di dlm ruangan melalui kaca2 kecil ini...
______
Hendra hanya diam, Silfi terus terisak tak henti2nya.
"su..sudahlah, kakak mu akan baik2 saja!"ucap ayah Hendra pada Silfi sambil mendekat dan hendak memeluknya namun.
"ini semua gara2 ayah,apa sekarang ayah puas liat kak Sarah seperti itu hah!"ber0ntak Silfi tanpa menghentikan aliran air matanya.
"a..ayah !" kata2 hendara terhenti saat dokter keluar dari ruang ICU..
"d0k,bagaimana keadaan Sarah!"ucap Adit menjegat d0kter Mirna.
"iya d0k,anak Saya bagaimana keadaannya,trus dia kenapa dok?!"tambah Ayah Hendra.
"loh,kok bapak nanya gitu,Sarah inikan pasien lama saya."jawab d0kter Mirna heran.
"ma..maksud dokter,pasien lama gimana?aku gak ngerti..!"tanya Hendra mulai bingung.
"iya dok. Apa yg terjadi sama pacar saya"tmbah Adit.
"ya ampun,jadi kalian bener2 gak tau,kalau SARAH ini sudah dip0nis kanker otak selama 5thn kebelakan ini."jelas d0kter Mirna.
"AAAPPPAAAAAA"kaget Hendra,dan Adit berbarengan.
"jadi,sarah benar2..tidak menceritakan apa2 sama kalin?"kata Dokter Mirna yg bingung atas sikap Ayah nya.
"Tuhaan.. Jadi kak Sarah.."ucap Silfi "geprukk"dia terjatuh pinsan dan di b0y0ng ke UGD sama suster.
"saya perlu bicara sama anda pak hendra"ucap D0ktr mirna seraya melangkah keruangannya. Henda hanya terdiam seperti org yg baru terkena sengatan listrik 1000 watt dan mengek0r pada d0kter mirna.
Tepat jam 23.00 wib.
Adit menghampiri sarah di ruang ICU dgn memakai baju dan masker yg di sediakan.
"apakah,Sarah akan koma sus."tanya Adit pada suster yg ada di ruangan ICU.
"iya dek,dia koma untk sementara.!"
"berapa lama.?"
"Jikalau 3 hari dia sadar dia akan kembali sehat,tapi dalam 3 hari msih berum siuman,dia.. Dia kemungkinan dy akan sprti ini terus. Berd0a aja ya dek,supaya pcr adek yg cntik ini bisa cepat sembuh!"jwb Suster panjeng mleber setelah itu suster pun meninggalkan Adit sendiri.
.
Adit hanya terdiam,air matanya mengalir sedikit demi sedikit saat dia pandangi wajah Sarah yg tenang.
___
"berapa lama dia akan seperti itu d0k?"tanya Hendra setelah duduk dihadapan d0kter mirna..
"kita lihat perkembangannya,jika 3hari ada reaksi,kemungkinan dia akan sembuh cepat,tapi...."kata d0kter Mira terhenti.
"tapi apa d0k?"
"tapi,kalau dia lemah dan tak menunjukan reaksi,sarah akan mengalami koma sampai waktu yg tak di tentukan."jelas d0kter Mirna dgn berat hati.
"apa..jadi..."hendra hanya terdiam dan perlahan tapi pasti air matanya mencucur deras dipipi hendra.
2 hari berlalu,semua nampak sama Sarah yang masih beku oleh komanya.
"kak,kakak tau gak, saat aku liat senyum kakak itu,rasanya ada setitik cahaya di hidup ku. Aku tau kok,kakak gak suka sama aku gara2,ayah gak pernah marahin aku."kata Silfi sambil mengelap kaki dan tangan Sarah.
"q senang,kalau kakak mulai marah atau bilang aku crewet. Tapi,aku marah,kalau kakak rapuh kaya gini. Kakak yg kuat ya,aku masih membutuhkan kakak disisiku, aku ingin,saat q wisuda ntar dan dapat gelar jadi d0kter,kaka dan ayahlah 0rg yg pertama tersenyum bahagia. Kakak harus hidup lebih lama ya.. Q m0h0n"lanjut Silfi sambil memegang,mengelus dan menciumi tangan kiri kakaknya.
"aku yakin,kamu pasti kuat sayang"kata Adit yg tiba2 datang.
"eh,kak Adit. Sejak kapan kak"ucap Silfi sambil menyeka air matanya.
"baru k0k."jwb Adit sambil duduk di sblah Sarah.
"kakak,aku b0leh minta t0l0ng gak?"pinta Silfi.
"apa dek?"
"tolong jagain kak sarah ya,aku mau pulang dulu,s0alnya,aku harus membawa baju ganti buat kak sarah!"ucap silfi sambil bersiap2.
"iya,kmu tnang aja,kakak akn jagain princess kaka ini.."
"yaudah deh,q prgi dlu ya."
"iya,hati2 ya dek.."kata Adit,Silfi pun mencium kening kakaknya dan pergi keluar ruangan.
"kreek.."pintu terbuka lebar.
"siang anakku!"sapa ayah sambil memberikan sebuah b0neka doraem0n kesayangannya.
"nih,ayah bawain b0neka mu,buka dong matamu nak..hikz..hikz.. Ayah kangen senyum indahmu.cepat bangun nak.. Bangun..."kata hendra dgn tangisan yg tak terhenti.
"ngapain kamu kesini hah"tanya Adit menahan amarah.
"kenapa,dia kan anak ku,aku bpknya,dan aku punya hak untuk itu"jwb Hendra seraya menyapu air matanya.
"hak,dia juga punya hak buat bahagia,tapi anda telah menghancurkan kebahagiaannya"bentak Adit.
"maaf, aku menyesal."ucap hendra tampa memperpanjang perselisihan,dia duduk dan menangis disamping Sarah..
☼aku dimana,kok semuanya gelap,dingin dan tak sunyi,dimana aku...
Cahaya apa itu,,
"sarah..sarah...sarah..."
Siapa? Siapa yg memanggilku..
Cahaya itu.. Suara itu..
"Ibu.. Apakah kau ibuku..?"
"iya sarah.. Aku ibumu.. Kau harus ikut ibu sekarang.."
"Kemana bu.."
"ketempat paling indah nak."
"Tapi..."
"tidak ada tapi2n,kamu harus tetap ikut ibu sekarang nak."
Cahaya Magnet apa ini. Kok, aku gak bisa nolak ajakan ibu.
"ayo nak,ikut ibu!"
"gak bu,aku masiiih... Aaaaaaaaah"
"takdirmu khidupanmu sampai sini nak.. Tuhan,menyuruh ibu buat jemput kamu,karna kamu terlalu menderita hidup di dunia lebih lama lagi."
"a..ak.. Aku.. Ng..nggak ibu salah,q bahagia sekarang,lebih yg ibu tau."
"takdirmu sampai sini na. Kau harus ikut."
"tidaak bu tidaak"
"apa kau tak rindu pada ibu,nenek,dan kakek mu? Semua telah menunggumu nak."
Aaaah,tubuhku .. Cahaya ini semakin menyeredku ntah kemana. Apa ini akhir hidupku. Ntah lah, aku mulai pasrah.
"0k bu,tapi kasih q 1 ksempatan buat melihat mreka untuk terakhir kalinya"
"baiklah,jika waktunya tiba. Ibu akan menjemputmu lagi."
Hitaaam.. Hitaaaamm
Aaah..tamparan ini.. Apa ini...kenapa semua kejadian terulang.. Aaaah..☼
"tit... Tiit...tit..tit"suara pendeteksi jantung Sarah semakin lemah.
Tangannya tiba2 bergerak..
"yaampun,kakak"ucap Silfi lalu menekan tombol pangglan.
Tak lama dokter pun datang dan memeriksakan keadaan Sarah.
5 menit kemudian,dokter keluar dari ruangan Icu.
"dok, gmn keadaan Sarah!"tanya Adit yg baru datang.
"alhamdulilah,dia udah sadar,dan ingin bertemu kalian...tapi....."jawab dokter mirna
"tapi apa dok!"tanya hendra.
"tapiii.. Mungkin ini akan jadi yg terakhir x nya,karna .."jwb Dr.mirna pada Hendra,Adit dan Silfi.
Seraya merekapun perlahan masuk ke ruang Icu tanpa mendengarka kelanjutan omongan dokter Mirna.
Terlihat,sarah yg tersenyum lebar sama mreka.
Hendra memeluk erat tubuh Sarah yg terkulai lemas.
"ayah kenapa nangis,gak senang ya,liat aku ditersenyum."tanya Sarah lemah.
"gak k0k,ayah nangis karna ayah bahagia,melihat anak sulung ayah tersenyum hangat sprti ini lagi"jwb Hendra sambil menyeka air matanya.
"a..ayah,maaf...fin ak...ku ya. Ss...selama ini.. A...Aku sudah bik..kin repot a..ayah" ucap Sarah terbata2.
"gak kok,ayah yg minta maaf,krna slma ini ayah yg jahat sama kamu nak"jwb Hendra memeluk Sarah erat.
"s...si..silfi ad..diku say...yang"
"ia kak"jawb silfi mendekati kakaknya.
"ka..kamu jang..ngan nangis dek.. Kakak kan u..udah bi..bilang kalau ka..kak gak suka li..liat adik kakak cenggggeng.."
"gak kok, q gak nangis, q cma kelilipan aja."jwb silfi sambil mengelap air matanya.
"ja..jangan boong deh"sahut sarah sambil mencoba mengangkatkan tangannya ingin menjitak kepala Silfi.
"u..uaaah.. S..sekaraang,kakak gak bis..sa jitakin kamu laggi dek"lanjutnya dgn senyum manis dan hangat,namun ttap lemah.
"makanya..hisk..hisk.. Kaka ..harus sembuh biar ntar jitakin aku lagi, aku mau kok di omelin ama kakak lagi.."jwb Silfi seraya memegang tangan Sarah penuh kelembutan.
"a..adit mana?"
"aku disini sayang!"jwb Adit yg ada di belakang hendra dan lekas menghampiri Sarah.
"ka..kamu jahaaat, se..seharian ngilang da..r..ri aaa..aku"
"maaf sayang,waktu itu aku lagi ada class meeting,jdi blum sempat hubungin kamu"jelas Adit menggenggam erat tangan sarah.
"s0.. S0re ini.. A..aku ingin lihat pe..pelangi"kata sarah terbata2.
"iya,tapi kamu harus sembuh dulu. Ya?"
"a..aku ing..ngin sekarang sa..sayang"pinta Sarah lembut.
"ta..tapi nak"kata Hendra.
"saya mengijinkan sarah buat keluar ."potong Dokter mirna yg tiba2 datang.
"tapi dok"kata Silfi.
"percayalah."
"baik dok,aku pinjam sarah sebentar"kata Adit seraya membopong Sarah pelan.
"ke..kenapa gak pake kursi ro..da"ucap Sarah di pangkuan Adit.
"gak,akukan masih kuat"jwb Adit yg di ekori oleh hendra,Dr.mirna dan Silfi menuju mobil.
Skip
"kok ,ga.. Ada pelanggi ya.?"tanya sarah yg duduk di atas rumput di bukit yg mrka sring datangi.
"ada sayang."
"0h ya?"
"iya.. Masa kamu gak bisa lihat si, saat ini pelanginya memancarkan warna indah, indah sekali"jwb Adit sambil merebahkan tubuhnya, ikuti Sarah yg merebahkan tubuhnya dan menyenderkan kepalanya pada tangan Adit.
"nyanyiin yg biasa ki..ta nyanyiin bareng disini,ciptaan kamu i..itu"pinta Sarah tertatih.
"baiklah.."jwb Adit dan dia pun menyanyikan lagunya dgn seksama Sarah memikmatinya.
Perlahan dia menutup matanya,dan tertidur tenang..tenang sangan tenang dengan senyum di bibirnya,Adit yg menyadari kalau Sarah sudah tiada perlahan mencucurkan airmatanya.
"aku,mencintaimu Selamanya. SARAH"ucap Adit sambil mencium kening Sarah dan meminum botol racun yg tlah ia siapkan.
"gleek"Adit pun menghabiskannya.
"tak bisa bersama di dunia,kenapa nggak buat diakherat"ucap Adit yg seraya menutupkan matanya dan tertidur pulas di samping Sarah yg duluan pergi.
"saraaaah"teriak Hendra yg mendapati sarah telah tiada.
Dr.Mirna pun membawa Adit dan Sarah ke Rs. Tepatnya ke ruang zenajah.
7 hari berlalu,setelah kepergian Adit dan Sarah,suasana tetap menduka.
"om.. A..aku boleh,ngomong sesuatu gak sama om!"ucap Silfi yg saat itu lagi berada di makam Sarah dan Adit.
"apa?"jwb pak Suryono papanya Adit.
"ini,sa..saat kak Adit meninggal,dia memegang surat ini,dan di amplop ini bertuliskan 'PAPA' ."kata Silfi sambil menyodorkan surat trakhir Adit,pak suryono pun mengambilnya dan langsung membaca surat itu.
ISI SURAT
"papa,maafkan aku,jika aku sudah menjadi anak pembangkang, q sayang Sarah,lebih dari nyawaku pa, dan aku tau,saat ini .. Sarah sudah berada di ambang pintu kematian.
Aku harap,papa tak kecewa dengan keputusanku ini.
Aku ingin bahagia,bersama orang yg aku CINTAI pa,mungkin ini jalan satu2nya,buat aku terus bersama dengan sarah. Papa,aku sayaang sama papa,melebihi yg papa tau. Papa,jaga diri ya. Jgn tlt makan,krn kelak saat q pergi,gak ada yg ngingetin papa buat makan.
Love you papa.
Dari::Anakmu,yg sllu sayang papa."
Seketika,pak suryono pun lemas dan pingsan...
____
"pruuuk"hendra terjatuh tepat atas karpet yg sring di gunakan sarah untuk berbaring jikalau di siang hari.
Air mata mengalir deras di pipi hendra.
"nak,ayah kangen kamu."ucap Ayah sambil memeluk bantalan Doraem0n.
Hendra bangkit,dan menyusuri lekuk kamar Sarah.
"betapa bodohnya ayah,tlah menyalahimu."katanya merintih.
"a..apa ini"ucapnya saat tak sengaja menginjak buku yg bersampulkan doraemon itu.
((•̀˛•́)•̀˛•́)Catatan SARAH(•̀˛•́(•̀˛•́))
Perlahan Hendra membuka catatan itu dgn acak.
Tgl. 1 sept 2006
"ternyata.. Aku p0sitiv mengidam kanker otak. Gak boleh ada yg tau,q pasti bisa sembuh melawan kanker ini."
Tgl. 3 juni 2008
"hari ini aku hancur karna 0rg yg aku sayangi,tlah pergi,tragedi maut sialan itu,sudah membuat ayah q benci sama aku"
Tgl. 7 April 2009
"ayah marah lagi sama aku,karna aku udah ngabisin uang lagi,, hisk..hisk.. Ayah pkir Q p0ya2 tapi sbnarnya, q pke uang itu buat obat kankerku. Apakah kalau ayah tau yg sbnarnya dia gak akan marah dan menamparku lagi? "
Tgl. 11 april 2009
"aku kena tampar lagi,kenapa..kenapa ayah selalu benci aku. Apa memang aku ini anak sialan"
Tlg. 5 mei 2009
"sehina inikah aku,sehingga orang2 slalu mencem0ohku atas kelakuan ayahku. Apa di akhir hidupku,aku tak bisa ngrasain bahagia. "
Tgl. 5 agusts 2009
"ya ampun,q tak percaya,kalau dia menyatakan cinta padaku. ADIT DIWANTARA 0rg yg sllu q benci ternyata dia,dia org yg sllu peduli sama aku. Dan q mulai jatuh cinta sama dia. Hehe"
Tgl 6 agusts 2009
"adit ngajakin aku ngdate,tapi... Aku gak bisa mengiyakannya,krna q tau pasti ayahku bakalan marah,,,,
0MG.. Ternyata,0h ternyata .. Ayah gak marah Q ngdate sama Adit, mlm ini... Aku bahagia bgt, q bisa ngilangin stress akibat beban penyakit q ini."
Tgl 26 oktober 2009
"maaf dek,kakak sllu marahin kamu,kakak cma ingin,kamu benci sama akak supaya pas q pergi..kamu gak terlalu peduli."
Tgl 11 decembr 2009
"tuhan.. Sampai kapan,ayah menyakitiku lagi.apakah.. Di sisa waktuku ini,aku gak akan tersenyun bahagia.
Q cuma ingin,ayah sayang lagi sama q dan Silfi, ayah gak mab0k2n lagi, ayah perhatian lagi dan tidak tempramen lagi, q sedih,saat mreka bilang klau Q monster cool,tapi q lebih sedih lagi,saat mrka bilang Ayahku se0rg yg b******k .. Ayah,kenapa ayah masih seperti itu,ayah gak bisa lihat apa,qt membutuhkan ayah,prushaan ayah juga jdi brantkan. Q m0h0n yah,kembalilah ke ayah yg dulu,yg sayang sama keluarga dan menjalani hidup n0rmal tanpa minuman keras.
Q syng ayah dan silfi.
Hendra membaca n0te Sarah dgn penuh derasan air mata.
"hisk... Hisk.. Ternyata..kau lebih menderita dari pada Ayah nak,maafin ayah,krna ayah,ayah Egois tlah tidak peduli sama kamu,ayah janji akan sayang sama silfi,dan kembali menjadi ayah yg kalian banggakan, hisk..hisk..hisk.. Maafin ayah nak."
Skip*
Sekarang Ayah sudah berubah jadi ayah yg hebat yg anaknya inginkan.
Semua pristiwa pasti ada hikmahnya.
Makasih tuhan,telah mengembalikan senyuman Ayah dan adik Q.
Kebekuan meleleh jadi cair,saat org yg qt sayangi juga membalas sayang qt dgn tulus.
Disini ,aku juga bahagia,krna aku bisa bersama dgn Org yg q cintai. Adit,ibu,nenek dan kakek.
End
Tags: Cerpen, Cerpen Remaja
If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!