Cerpen ini ditulis oleh : Yusril Nur Hidayat
Perkenalakan namaku Setya, nama
lengkapku Prasetya Adika, sekarang aku bersekolah di salah sekolah ternama di
SMP islam athirah boarding school bone, mungkin di pembelajaran aku kurang
aktif namun dalam berorganisasi aku jagonya! Salah satunya adalah osis,
kebetulan aku terpilih menjadi kordinator devisi keagamaan, selama ini aku
sudah banyak memunculkan gagasan dan inovasi kreatif terhadap osis. Walaupun
aku anggota osis, diantara para anggota lainnya akulah yang paling sering
melanggar tata tertib.
Tak
terasa sekolahku sudah mendekati tahun ajaran baru itu artinya junior baru udah
datang huh….. perhatian kini jatuh di mereka deh…Rapat osis kini tak henti-
hentinya dilaksanakan menyambut pernerimaan siswa baru, mulai dari waktu tes,
pengawas, penyambutan dan lain- lain yang pastinya akan membuat kami semua
bosan yang terlebih bagiku, Akhirnya para pendaftar berdatangan tak terasa kini
telah 4 hari lamanya pendaftaran dibuka, sampai di hari kelima ini tes akademik
pun dilaksanakan, kuperhatikan satu persatu anak sd itu, yang mungkin nanti
menjadi juniorku.
Tak
terasa 2 minggu telah berlalu sejak pelaksanaan tes kini saatnya pengumuman dan
ternyata yang lulus hanya 48 orang saja, yang tentunya mereka adalah siswa-
siswi yang cerdas, yang mungkin nantinya akan mengalahkan prestasai kami, kini
ujian semester telah menyapa bagi teman- temanku ini adalah hal yang serius,
sampai- sampai mereka belajar sampai larut malam, namun hal yang berbeda ada pada
diriku yang mungkin belajar jika perasaanku lagi baik. Tak terasa ujian berat
telah kami lalui dan hasilnya lumayan membuat kami semua tersenyum.
“
libur tlah tiba….libur tlah tiba….horee!horee!” kayak tasya aja, oh iya kini
libur udah menjemput kami untuk pulang bertemu sang keluarga tercinta yang
sudah menanti di rumah, sama dengan temanku akupun juga , selepas menerima
rapor kuberlari dengan sangat kencang ke asrama untuk bersiap- siap, yang jelas
aku sudah tidak sabar…tak lama kemudian mobil sudah datang aku pun bertambah
tidak sabar pulang ke rumah, karena hal itu aku pun mengambil tasku dan berlari
menuju mobil.
Di
perjalanan, kerjaanku hanya liat pemandangan kanan kiri atau tertidur pulas,
rasanya agak lama, namun aku tetap bersabar karena “ innallaha maa sabirin”,
tak terasa saat ku terbangun dari tidur pulasku aku telah memasuki daerah
kampung halamanku, yaitu kota makassar. Saat ku membuka pintu mobil, rasanya
kakiku sudah mau lepas dan berlari masuk ke dalam rumah kesayanganku.
Saat
ku memasuki kawasan pekarangan rumahku, hati kayak kembali mekar karena melihat
senyuman para keluarga yang menyambut kedatanganku, aku langsung saja masuk dan
beristirahat, tak sadar saat ku membuka mataku, merah dilangit telah berkobar,
itu artinya senja telah menyapaku, untuk hari pertama di makassar.
Aku
menjalani liburan dimakassar dengan senang hati, namuku tak jarang pula aku
merindukan asrama dan seluruh temanku dibone sana
3 MINGGU KEMUDIAN…………..
Kini
tiga minggu telah berlalu, saatnya aku meninggalkan kampung halaman dan kembali
ke bone untuk kembali menuntut ilmu, aku juga tak sadar untuk bertemu juniorku,
yang mungkin sudah mendahuluiku ke sana, Panyula sudah ku masuki tak lama lagi
mobil ini akan sampai tepat di asramaku.
Dari
kejahuan sudah kulihat keramaian dari setiap sudut disekolahku, saat kaki
menginjakkan kaki di asrama, aku melempar tas ke arah lemari dan dengan segera
berlari kesekolah, untuk menyambut junior baruku, saat ku sampai di sekolah
kuperhatikan satu persatu wajah adik- adikku, namun pandanganku tertuju pada
satu anak yang kelihatannya sendiri dan murung, kuingin mendekatinya namun
rasanya hati ini malu, jadi kuurungkan niatku untuk mendekatinya.
MOS, telah menyapa adik- adik baruku ini,,
karena aku adalah pengurus osis jadi tugas MOS dari guru diberikan padaku, saat
apel pagi dilaksanakan, wajah anak yang kemarin kuamati masih terlihat murung,
akupun semakin cemas, dalam hatiku bertanya” kenapa ia murung????” tak henti-
hentinya itu ku ucap dalam hatiku, hingga saat jam istirahat tiba, ku mulai
mendekatinya.
“ namamu siapa?” tanyaku dengan suara
sedikit kecil
“ na..ma…ku sinta kak!” jawabnya yang
sedikit tersendak- sendak
“ kamu kok sedih?” tanyaku kembali
Dia tak menjawab namun berlari
meninggalkanku hati ini semakin penasaran di buatnya, tak terasa , setelah MOS
hari pertama selesai, waktu dhuhur pun tiba, adzan telah dikumandangkan itu
artinya seluruh siswa diwajibkan masuk kedalam mushollah, dan bergegas untuk
shalat berjamaah
Setelah
shalat dhuhur, perutku rasanya udah mau menggigitku, namun ada pahlawan
kesiangan yang datang( makan siang) dengan sigap aku mengantri dan kebetulan
aku ada pada antrian yang paling depan, rasanya gimana yach…. Setelah menyanap
1 ayam krispi+ sayur sup hangat+nasi secukupnya
kulangkahkan kakiku keluar dari ruang makan dan ternyata, ku lihat sinta
sedang menangis di belakang ruang makan, kudekati anak itu
“ hey ayo makan!” ajakku pada sinta
“ aku tidak lapar kak” jawabya dengan
air mata berlinang di pipi
“ kalau punya masalah curhat saja”
ucapku dengan suara halus
“ kalau begitu aku mau cuci tangan
dulu yach..” kataku sambil berlari meninggalkannya
Saat ku mencuci tangan, aku terus
memikirkan si sinta, kuambil setetes sabun dan kucuci bersih tangan ini, sesaat
setelah aku mencuci tangan aku bersegera ke sinta, namun aku sudah tak
melihatnya, hatiku terus bertanya “ ke mana yah dia” sambil melangkahkan kaki
keasrama.
Sesampainya
di asrama, kulihat teman dan juniorku sedang sibuk dengan aktivitas mereka
masing- masing jadi karena tidak ada kerjaan akupun mencuci baju kotor yang
sudah kutumpuk selama 2 hari, baunya hmm… selepas mencuci, akupun menjalankan
hobiku yaitu menulis, menulis cerpen di buku kesaanganku.
Tak
terasa, petang telah tiba,itu artinya aku harus bersegera ke masjid, untuk
shalat maghrib, di mushollah terlihat anak- anak sedang seriusnya menghafal
surah- surah dalam al- qur’an, mataku mencari sinta, namun aku tak melihatnya
sama sekali, jadi aku mencoba bertanya pada teman sekelasku, nhia
“ hei, anak baru yang namanya sinta
mana?” tanyaku dengan suara kecil karena takut ketahuan oleh ustad
“ oh.. si sinta dia lagi demam,
badannya panas banget, jadi bu ine ( Pembina aspuri) yang menjaganya” jelas
nhia.
“ terimah kasih yach” ucapanku sambil
segera mengambil al- qur’an dan bergabung dengan teman- temanku yang lain
Aku
menghafal sampai aku lupa waktu, tak terasa salah seorang temanku telah
mengumandangkan adzan semua kegiatan di hentikan… kami melaksanakan shalat
magrib dengan penuh kekhusyukan, lepas shalat magrib aku dan siswa lainnya
melanjutkan kegiatan kami yaiutu menghafal, satu persatu temanku telah
menyetorkan hafalannya, hingga akhirnya bel menjerit…..
Seluruh siswa bergegas mengantri untuk mengambil
jatah makanan, kebetulan aku, mendapat giliran antri yang paling akhir, tak
kulihat sinta mengantri, hatiku semakin cemas, selepas shalat isya, kulihat
beberapa guru menggotong seorang siswi, aku bertanya “ apakah itu sinta” aku
berusaha mengejarnya dan ternyata betul itu sinta, hatiku sangat cemas lalu aku
meminta izin untuk ikut ke rumah sakit untuk membawa sinta.
Sesampainya
di rumah sakit, dokter dengan sigap memasukkannya ke ruang UGD, namun aku, bu
intan ( guru pembimbing di lab), bu maya( guru sejarah), bu nei, dan pak uya (
guru olahraga) dilarang masuk, akhirnya kami menunggu di luar tak begitu lama
dokter keluar dengan wajah murung
“ begini bu…” ucap dokter belum
selesai ke bu nei
“ kenapa dok??” cemas bu nei
“ siswi ibu, menderita kanker otak
stadium 3” jelas dokter
“ tidak!!!” teriak bu intan
Kami
semua meneteskan butir- butir air mata, karena shock bu nei jatuh pingsan,
akhirnya bu intan dan bu maya pulang membawa bu nei, kini tinggal aku berdua
dengan pak uya
“ nak aku keluar sebentar yah..” ucap
pak uya
“ iya pak!” balasku
Aku
menjaga sinta, hingga ia sadar, ia membuka mata dengan perlahan sesekali ia
memegang kepalanya karena sakit yang luar biasa, hati ini menangis
“ kenapa kamu tidak bilang” tanyaku
“ aku tidak mau merepotkan” jawabya
“ aku mendeita penyakit ini sejak kecil
karena aku tinggal di kampung dan orang tua hanya petani jadi aku
menyembunyikan sakitku ini” jelasnya kepadaku
Karena
tidak jauh dari sekolah, aku pun meminta izin untuk pulang, di jalan pikiranku
tidak lepas dari keadaan sinta, sesampainya di asrama aku langsung tertidur
pulas
Keesokan harinya...............
Setelah
mos hari kedua usai aku bergegas shalat dhuhur, selepas shalat dhuhur aku
berlari kencang ke toko dan membelikan sinta roti coklat, dan segera menuju
rumah sakit, saat ku membuka pintu kamar rumah sakit kulihat sinta menangis
sambil mengarahkan wajahnya ke arah luar jendela kecil kamar itu.
“ ta kamu makan dulu yah..” bujukku
“ kamu harus semangat, kamu tidak
boleh putus asa” support ku kepada sinta
Akhirnya
ia memakan sepotong roti coklatku, ia mengaku bahwa roti nya enak sekali, aku
berfikir kenapa tidak aku membawakannya roti coklat setiap hari, setelah hari
itu aku pun melaksanakan janjiku kepadanya…membawakan roti coklat untuknya
5 hari kemudian………
Sinta dapat tertolong oleh semangt dan bantuan
dari dokter, ia pulang dari rumah sakit tanpa sepengetahuan setya, mobil melaju
kencang di jalan namun tiba- tiba…..” tidaaak” suara teriakan seorang anak
ditabrak mobil yang ditumpangi sinta, sang supir pak rama turun dan melihat si
anak dan ternyata dia adalah
“ kak setya!!!” teriak
sinta dengan lantang, ia menangis memandangi wajah senior idolanya setya adika
dia mengambil roti coklat yang setya pegang dan memegangnya dengan erat, sambil
dengan mengalirnya air mata yang perlahan membasahi roti coklat itu
5 hari selepas kepergian setya, sinta sudah
kembali pulih ia bersekolah seperti anak lainnya, tatkala ia melihat
penguumuman bahwa pendaftaran untuk komunitas TIME di buka ia bersemangat
mengikutinya dan karya yang ia kirimkan yaitu cerpen tentang roti coklat dari
alm. kak setya.
Memang
setya telah tiada tapi segala prestasinya tetap dikenang di sekolah, ia juga di
kagumi oleh semua adik kelasnya, karena kebaikannya, perhatiannya, dan
semangatnya yang tak pernah padam itulah, setya……. setya adiak yang menutup
bukunya dengan kebaikan……….
Tags:
Cerpen,
Cerpen Teenlit
If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!